Jumat, 16 Januari 2009

Konfigurasi NFS (Network File Sistem) Server Dengan Linux CentOS 5

NFS (Network file System) berguna untuk melakukan sharing data antar platform Linux dengan Linux. Tidak halnya seperti samba yang bisa melakukan sharing data antar paltform Linux dengan platform Windows.

Konfigurasi NFS (Network File Sistem) Server
Pastikan script dibawah ini sudah aktif, yaitu :
#/etc/init.d/portmap start
#/etc/init.d/nfs start
#etc/init.d/nfslock start
#/etc/init.d/rpcidmapd start

Kalau langkah diatas sudah aktif, maka jalankan proses di bawah ini untuk komputer server, yaitu :
#vi /etc/exports
(isi data dibawah ini didalam shell)
/home/data 192.168.0.0/24(ro) (semua IP dari 0 – 24 boleh mengakses dengan hak akses hanya bisa membaca (read-only))
/home/data 192.168.0.3(rw) (hanya IP 3 yang boleh mengakses dengan hak akses boleh baca & tulis (read-write))
#exportfs -r
Lakukan langkah dibawah ini di komputer klien, yaitu :
#mkdir -p /media/nfs (membuat direktori baru yang bernama nfs di /media)
#mount -t nfs 192.168.0.1:/home/data /media/nfs (me- mounting alamat IP server ke nfs dari /home/data ke /media/nfs klien)


Selamat mencoba dan semoga berhasil.... :)

Konfigurasi SAMBA Dengan Linux CentOS 5

Samba adalah suatu aplikasi server yang memungkinkan komputer linux berbagi berkas file dan direktori dengan komputer linux lainnya bahkan antar komputer linux dengan windows. Samba menggunalan protokaol SMB (server message block) untuk menyediakan sharing file dan printer.
Samba terdiri atas 2 program utama yaitu smbd (service message block daemon) dan nmbd (network messages block daemon), plus beberapa program tambahan seperti smbclient, dll. Kalau di sistem operasi Windows bernama WINS (Windows Internet Network Sharing).
Empat (4) fungsi utama samba adalah :
~ file & printer services
~ authentication & authorization
~ name resolution
~ domain controller

Installasi dan Konfigurasi Samba
#rpm -qa | grep samba (untuk mngecheck apakah package samba sudah terinstall atau belum)
#yum -y install samba (menginstall samba)
#vi /etc/samba/smb.conf (mengkonfigurasi samba)
(isi data di bawah ini didalam shell)
[global]
workgroup = WORKGROUP (memberikan keterangan nama workgroup yang akan digunakan di jaringan)
server string = Samba Server (memberikan keterangan / deskripsi dari server kita)
security = User (untuk mengatur autentifikasi user)
log file = /var/log/samba/smbd.log (untuk menyimpan file log , disini tersimpan didalam smbd.log)
max log size = 50 (untuk mengatur besar log dan besarannya dalam ukuran kb “kilobyte”)

[homes]
path = /media/harddisk (data yang dishare ada di /media)
comment = selamat menikmati data dariku (untuk menunjukkan identitas home yang akan di share)
public = yes (siapa saja boleh mengakses)
read only = yes (menunjukkan bahwa data yang dishare hanya bisa dibaca)
browseable = yes (digunakan supaya dirktori home yang dishare bisa terlihat pada Network Neighborhood atau Windows Explorer pada komputer klien, jika yes berarti terlihat & jika no berarti sebaliknya)

[printers]
comment = All Printers (identitas pertanyaan yang di share oleh server)
path = /var/spool/samba (menunjukkan tempat dimana konfigurasi printer berada didalam komputer server)
printable = Yes (memberikan hak akses)
browseable = No (digunakan supaya printer yang dishare bisa terlihat pada Network Neighborhood atau Windows Explorer pada komputer klien, jika yes berarti terlihat & jika no berarti sebaliknya)

Samba server sebagai PDC (Primary Domain Controller)
#vi /etc/samba/smb.conf.pdc
[global]
workgroup = jajal
netbios name = yolly-pdc
map to guest = Bad User
logon path = \\%L\ptofiles\%U
logon drive = p:
add machine script = /usr/sbin/useradd -c Mavhine -d /dev/null -s /bin/false %m$
domain logons = yes
domain master = yes
local master = yes
os level = 33
prefered master = yes
security = user
encrypt passwords = yes

[homes]
comment = home directories
valid users = %S
browseable = no
read only = no
inherit acls = yes

[netlogon]
comment = network logon service
path = /var/lib/samba/netlogon
write list = root

[profiles]
comment = network profiles service
path = /var/lib/samba/profiles
read only = no
create mask = 0600
directory mask = 0700
inherit acls = yes

[printers]
comment = all printer
path = /var/tmp
printable = yes
create mask = 0600
browseable = no

Lalu set password user root samba, sbb :
#smbpasswd -a root
New SMB password: (masukkan password anda yang baru)
Retype new SMB password: (ketik ulang password anda seperti yang anda tulis diatas)

Lalu jalankan service-service di bawah ini :
#service smb start (untuk mengaktifkan samba)
#service smb stop (untuk menghentikan samba)
#service smb restart (untuk me-restart samba)
#testparm (untuk memastikan bahwa itdak ada kesalahan di dalam file smb.conf)
#chkconfig --level 345 smb (untuk mengaktifkan samba secara otomatis setiap kali anda menghidupkan komputer)
#serviceconf & (untuk membuat service samba menjadi permanen)
#smbclient -L (untuk melihat direktori yang dishare di komputer windows)

Membuat user dan password samba sesuai dengan user Unix yang ada dalam sistem
#useradd yolly (membuat user dengan nama yolly)
#smbpasswd -a yolly (membuat password si yolly)
New SMB password: (masukkan password anda yang baru)
Retype new SMB password: (ketik ulang password anda seperti yang anda tulis diatas)
Unable to get new password

Me- mount data yang di share dari O/S Windows ke O/S Debian Linux :
#mount.cifs //192.168.0.18/coba /mnt/dari_windows/ -o user=guest (me- mount dari IP klien,dengan nama folder coba dicopy ke /mnt/dari_windows dan user dari O/SWindows)
password: (masukkan password O/S Windows)

Mengakses folder dokumen yang telah di share dari klien Windows
#smbmount //Windows_Name/Path/Mount-Point/ -U SambaUser -P SambaUserPassword

Keterangan dari sintaks diatas adalah :
Windows_Name : adalah nama komputer client Windows atau host yang ingin kita mount.
Path : adalah letak atau nama folder atau direktori yang ingin di- mount.
Mount-Point : merupakan direktori komputer server samba, tempat hasil proses mount akan disimpan.
SambaUser : adalah nama user samba.
SambaUserPassword : adalah password user samba.

Jadi, contoh sebenarnya seperti ini didalam shell :
#mkdir /mnt/share_dari_windows (membuat direktori baru dengan nama share_dari_windows)
#smbmount //rinaldi/dokumen /mnt/share_dari_windows -U yolly -P password (lihat keterangan diatas)
#cd /mnt/share_dari_windows (pindah ke direktori /mnt/share_dari_windows)
#ls (melihat isi apakah ada data sama persis dengan data yang di share dari Windows)

Tak ada gading yang tak retak.. So, mohon kritik dan sarannya y...:)